Minggu, 01 September 2013

Bekatul

Ada juga sisi yang membuat prihatin di desa, yakni melihat proses pasca panen padi. Sebagai sumber padi, yang melimpah, desa seharusnya bisa menjadi sumber bekatul yang luar biasa. Tetapi apa yang terjadi? Sejalan dengan kemudahan menggiling beras, lenyaplah sumber zat penuh manfaat yang dihadiahkan alam kepada manusia.

Bekatul atau Rice-bran adalah kulit ari beras, yang terletak diantara butir beras (white) dan kulit padi (hull). Bagian ini adalah bagian yang paling berharga dari seluruh produk bulir padi dan jumlahnya hanya 8 – 12% dari hasil gilingan gabah. Bekatul ini masih melekat pada beras yang kita santap bila proses penggilingan padi masih menggunakan lesung. Namun seiring dengan kemajuan teknologi, gilingan mesin masuk dengan dahsyat ke pelosok-pelosok desa, maka lenyaplah bekatul. Terbuang bersama dengan sisa gabah yang menjadi pakan hewan dengan harga yang super murah.

Orang desa banyak meniru kebiasaan orang kota yang tidak baik, yakni kepengin makan nasi dari beras yang putih berkilat seperti mutiara. Nah lho, jadi beras hanya menjadi karbohidrat, gula, sekedar pengenyang perut. Padahal bekatul, mengandung kalori, kemudian protein dan sedikit karbo hidrat, lemak dan tentu saja serat pangan. Disamping itu, bekatul adalah  sumber alami dari 100 nutrisi penting yang mendukung kesehatan secara keseluruhan termasuk 7 (tujuh)komponen Vitamin E Kompleks, coq-10, Alpha Lipoic Acid, Glutathioine, vitamin B Kompleks, Antioksidan, Karotenoid, Asam Amino Esensial, Asam Lemak Esensial , Enzim, Fosfolipid, Polisakarida dan banyak lagi.

Bagi orang yang sudah berumur, bekatul adalah zat bermanfaat, karena mengandung serat yang tinggi, memperlancar pencernaan, bagi yang berolah raga teratur dapat dirasakan kebugaran yang meningkat dan daya tahan fisik lebih prima. Banyak sekali penyakit yang dapat dihindari oleh bekatul,  diabetes, hypertensi, pengapuran pembuluh darah, libido menurun, serangan jantung dan masih banyak lagi.

Para penggiling jarang yang memiliki bekatul asli yang tanpa tercampur kulit padi, namun untungnya, ada juga yang menjual bekatul khusus untuk diminum, walaupun sulit mencarinya dan mahal harganya. Sayang ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar