Minggu, 14 Juli 2013

Air (2)



Orang desa sadar, agar dapat diambil manfaatnya, air harus dikendalikan. Sekalipun air melimpah, namun tidak semua sawah bisa terjangkau air dengan lancer. Sawah-sawah yang ledok, berarti sawah ini mendapat pasokan alami yang baik dan bernilai tinggi. Sedangkan sawah yang terletak pada tempat yang lebih tinggi dari muka sungai, memerlukan bantuan akal petani.

Saluran-saluran irigasi dibangun untuk menjamin air terbagi secara merata di sawah yang luas. Dibanyak tempat saluran-saluran irigasi ini melintang diatas sungai induknya. Air melingkar menyinggahi sawah-sawah yang letaknya tinggi terlebih dahulu, sebelum mengalir ke sungai yang lebih rendah. Kadang-kadang pipa-pipa besar ini menjadi jembatan penduduk yang mau menyeberang.

Berbeda dengan sungai-sungai di Kota Besar yang sudah merana tercampur dengan limbah dan kotoran, sungai-sungai di desa bersih dari sampah dan menjadi sarang wader,kuthuk (ikan gabus) lele, belut bahkan udang kali. Warung-warung mangut kuthuk atau lele di desa tidak pernah kehabisan bahan.

Tuhan menyediakan alam dan dunia ini bagi manusia. Tuhan pula-lah yang memberi bekal manusia dengan akal dan kebijakan pikiran. Manusia yang merugi adalah manusia yang mensia-siakan ketiga anugrah ini. Sedangkan manusia yang beruntung adalah manusia bijak yang dengan akalnya memelihara kelestarian alam seraya memanfaatkannya untuk meningkatkan taraf hidupnya seraya memelihara dan mengendalikan sumber alamnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar