Setelah subuh, menjelang terbit matahari, saat saya
jalan-jalan pagi. Sering saya temui ibu-ibu menyapu halaman. Terkadang saya
temui malah ibu-ibu yang sangat sepuh, terbungkuk-bungkuk menyapu halaman. Ini
tanda bahwa memang kebiasaan orang desa sejak dulu yang suka kebersihan. Malu
bila halamannya kotor.
Tapi pada pengujung bulan Ramadhan dan setelah lebaran,
di mana-mana, di halaman, jalan, lapangan luar biasa kotornya. Sobekan bekas
mercon bertaburan menyepetkan mata. Saya curiga sengaja bekas mercon ini
sengaja tidak disapu, sebagai prestige. Saya menduga soal mercon ini ada gengsi,
makin banyak membakar petasan makin naik pamor keluarga. Makin kaya.
Mudah-mudahan dugaan saya tidak betul.
Tapi orang desa membakar petasan atau kembang api sama
sekali tidak kalah dengan gaya orang kota. Saya sangat heran berapa saja uang
yang dibakar untuk mercon dan kembang api. Apakah ini ulah keluarga mereka
orang kota yang mudik ke desa? Wallahu Alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar