Shalat fardhu lebih utama dilakukan berjamaah di mesjid.
Banyak tulisan para ulama yang mengulas tentang kebiasaan Rasulullah ini. Bulan
masih bersinar terang di ufuk Barat, namun penduduk masih khusuk berdoa usai
menjalankan shalat subuh berjamaah. Bersyukur, menikmati hari yang baru lagi.
Bersyukur jantung masih berdegub mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Bersyukur
dada masih mampu mengisap udara bersih di dini hari yang sejuk. Bersyukur, air masih
mengalir membersihkan anggota badan, berkumur dan membasuh muka, dingin namun
segar. Bersyukur kaki masih mampu melangkah, menuju mushola, melalui jalan
tanah yang berpasir lembut. Bersyukur dahi masih mampu menyentuh sajadah
berserah diri kepada Sang Pencipta. Terima kasih, Ya Rabb, hambamu masih Kau
beri kesempatan untuk beribadah lagi, mengawali hari yang baru ini.
Mushola bertebaran di banyak tempat di desa, menunjukan
kehidupan religinya yang kental. Adzan dikumandangkan lima waktu di
mushola-mushola, mengundang para jemaahnya untuk memakmurkan mesjid. Lima waktu
penduduk rajin membentuk shaf, mengikuti imam beribadah. Mushola memang menjadi
bagian yang penting dalam kehidupan desa. Mushola menjadi tempat bersilaturahim
diantara para tetangga. Mushola menjadi tempat anak-anak mulai berlajar
mengenal tulisan Arab. Kehidupan desa mulai berdenyut dari mushola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar