Pada musim panen seperti saat ini, jasa penggilingan padi
laris manis. Mereka menjemput bola keliling desa. Jalan-jalan desa yang mulus,
memungkinkan mereka dengan mudah datang ke halaman petani yang membutuhkan dan
menggiling bulir padi menjadi beras, termasuk memutihkan (menyosoh) beras
sehingga tampak lebih putih dan menggiurkan. Saat beroperasi, suaranya yang
khas, terus menerus tidak terputus, bagi pemilik padi tentu suara yang paling
merdu yang selalu ingin mereka dengarkan. Debu? Jangan kuatir, debu sangat
dimimalkan dengan memasang kantong karung plastic, di mulut pembuangan.
Orang desa yang kreatif, kadang-kadang mampu memodifikasi
mesin penggiling padi ini bisa dipakai juga untuk menggerakan roda kendaraan
yang membawanya sehingga bisa memangkas biaya pembelian kendaraan. Kendaraan
yang sederhana mereka rakit sendiri, ala kadarnya yang penting ada kemudi, rem
dan gas. Kendaraan semacam ini tentu tidak memerlukan plat nomor, STNK maupun
kir, memang hanya mutar muter di dalam desa saja.
Biaya menggiling padi ini bisa gratis. Lha kok bisa? Ya,
asalkan limbah bekatul yang sangat berharga boleh mereka bawa pulang, bekatul.
Bekatul adalah bulir sisa penggilingan beras yang memiliki gizi dan serat yang
sangat tinggi dan bernilai jual yang tinggi. Bukan saja sapi, kita pun Insya
Allah akan selalu sehat bila rajin mengkonsumsi bekatul. Cobalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar