Jumat, 14 Juni 2013

Menggembala Itik

Itik atau bebek setahu saya adalah satu-satunya unggas yang bisa di gembala. Saya belum pernah melihat orang menggembala angsa atau ayam. Pemandangan gembala dan itiknya adalah pemandangan sehari-hari di desa. Percaya atau tidak jumlah itik yang di gembalakan bisa berjumlah seratus lebih. Kok bisa ya?

Pernah mobil yang saya tumpangi berhenti, memberi kesempatan kepada bebek-bebek ini menyeberang. Rombongan bebek ini panjang sekali menyeberang aspal yang masih sejuk dengan irama barisan yang teratur. Yang kasihan saya melihat bebek muda yang terpaksa berlari terpuntal-puntal mengikuti kakak-kakaknya yang lebih dewasa. Lucu banget.

Bebek makannya banyak dan beragam. Mereka menyukai makanan yang anyir dan berair. Peternak yang memelihara bebek di kandang, memerlukan pakan yang banyak agar lebih produktif. Nah, dengan menggembalakan ke luar peternak bisa lebih irit. Biarkan mereka menyerbu sawah yang habis panen. Selain memakan sisa bulir padi, mereka juga banyak menemukan hewan-hewan kecil lain yang sangat bermanfaat bagi tubuh mereka.Bebek yang sering diajak jalan-jalan keluar juga menjadi lebih gesit dan tahan stress. Bebek yang tidak pernah jalan-jalan biasanya mudah kaget dan mendadak sakit atau bahkan mati.

Bebek adalah unggas yang istimewa. Berbeda dengan ayam, bebek lebih rukun akur dan guyub. Sekelompok ayam akan saling bertarung dan saling berebut makan. Ayam yang kuat cenderung menindas bahkan menyakiti ayam yang lebih lemah. Bebek tidak demikian mereka saling menyayangi dan berbagi makanan. Konon ada yang percaya bahwa daging bebek lebih dingin dan membawa kedamaian bagi tubuh yang memakannya, sedangkan daging ayam, sesuai dengan perangainya menjadikan mudah marah dan berangasan. Benar tidaknya, Wallahu Alam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar