Kamis, 15 Agustus 2013

Menggiling Padi

Pada musim panen seperti saat ini, jasa penggilingan padi laris manis. Mereka menjemput bola keliling desa. Jalan-jalan desa yang mulus, memungkinkan mereka dengan mudah datang ke halaman petani yang membutuhkan dan menggiling bulir padi menjadi beras, termasuk memutihkan (menyosoh) beras sehingga tampak lebih putih dan menggiurkan. Saat beroperasi, suaranya yang khas, terus menerus tidak terputus, bagi pemilik padi tentu suara yang paling merdu yang selalu ingin mereka dengarkan. Debu? Jangan kuatir, debu sangat dimimalkan dengan memasang kantong karung plastic, di mulut pembuangan.

Orang desa yang kreatif, kadang-kadang mampu memodifikasi mesin penggiling padi ini bisa dipakai juga untuk menggerakan roda kendaraan yang membawanya sehingga bisa memangkas biaya pembelian kendaraan. Kendaraan yang sederhana mereka rakit sendiri, ala kadarnya yang penting ada kemudi, rem dan gas. Kendaraan semacam ini tentu tidak memerlukan plat nomor, STNK maupun kir, memang hanya mutar muter di dalam desa saja.


Biaya menggiling padi ini bisa gratis. Lha kok bisa? Ya, asalkan limbah bekatul yang sangat berharga boleh mereka bawa pulang, bekatul. Bekatul adalah bulir sisa penggilingan beras yang memiliki gizi dan serat yang sangat tinggi dan bernilai jual yang tinggi. Bukan saja sapi, kita pun Insya Allah akan selalu sehat bila rajin mengkonsumsi bekatul. Cobalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar