Selasa, 13 Agustus 2013

Pemandangan

Mungkin jarang orang desa yang sadar bahwa mereka sehari-hari menikmati barang mahal yang gratis, yakni pemandangan. Pemandangan bagi bagi orang kota adalah hal yang mahal. Mereka harus meluangkan waktu untuk cuti dari kantor dan merogoh kantong ratusan ribu bahkan jutaan rupiah untuk memperoleh pemandangan yang indah.

Di negeri lain, hamparan sawah menghijau, air sungai yang gemericik mengalir, serta langkah kaki sapi yang menarik bajak
kedalam lumpur menjadi komoditas pariwisata yang laris. Turis asing bebondong-bondong datang ke desa, hidup bersama petani, menanam padi, membajak sawah atau memandikan kerbau disungai. Suatu pengalaman yang mungkin tidak pernah mereka bayangkan dalam kehidupan kota yang super sibuk.


Gunung berapi, misalnya. Ternyata mampu menarik wisatawan untuk menengok sisa-sisa letusan, mengambil bahaya untuk mendaki dan memotret kawahnya. Padahal saya setiap hari bisa menikmati  dan bersyukur dapat melihat bentuknya yang berubah-ubah tergantung dari sisi mana kita memandangnya. Gratis tentunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar