Kalau saya mengatakan bahwa hidup di desa adalah murah,
mungkin orang sudah bosan mendengarnya. Tapi bila saya ceritakan kisah nyata
yang saya alami bahwa dengan SERIBU RUPIAH, saya bisa mendapatkan TIGA PULUH
potong tempe Gembus, sungguh keterlaluan murahnya. Ceritanya begini, suatu
pagi, istri saya membeli tempe gembus di tukang sayur langganan yang mangkal di
pinggiran dusun. Dengan seribu rupiah ia mendapat lima potong tempe gembus yang
agak besar, sehingga harus di potong-potong menjadi potongan yang lebih kecil
untuk dapat disajikan. Setiap potongan besar dibagi dua dan setiap bagian
dibagi tiga, jadi setiap potongan besar menjadi enam potongan kecil. Ukuran
potongan kecil ini kita-kira panjang 5 cm, lebar 3 cm dan tebal 1 cm. Alhasil
dari seribu rupiah, total bisa dibuat 30 potongan tempe gembus.
Lain halnya dengan tempe biasa yang cukup keras, tempe
gembus, seperti namanya sifatnya lembek, sekalipun lebih padat. Kita biasa
melihat menggoreng tempe biasa yang di sayat-sayat melintang agar bumbu dapat
merasuk. Hal yang sama tidak bisa dilakukan terhadap tempe gembus yang mudah
hancur karena lembeknya itu. Istri saya kemudian menggunakan parut kelapa untuk
membuat lubang-lubang kecil ke seluruh permukaan tempe gembus, dengan
lubang-lubang itu, bumbu dapat leluasa meresap. Sungguh akal yang cerdik.
Bumbu goreng tempe gembus standard saja, terdiri dari bawang
putih, garam dan agak berani dengan ketumbar, agar baunya lebih sedap.
Bumbu-bumbu ini setelah di haluskan kemudian dilarutkan dengan air panas.
Barulah tempe dicelupkan sampai tenggelam agar bumbu meresap. Untuk lebih melekat,
potongan-potongan tempe gembus ini kemudian disimpan di dalam kulkas untuk
beberapa lama. Istri saya kemudian menyiapkan adonan tepung terigu, yang juga
dibumbui bawang putih dan garam. Nah, kini tempe siap di goreng sebagai kudapan
malam. Rahasia untuk memakan tempe gembus lebih nikmat, sebelum digigit,
pandanglah gorengan tempe ini di depan mata seraya membayangkan betapa murahnya
makanan ini. Alhamdulillah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar