Rabu, 21 Agustus 2013

Merti Dusun

Umat yang pandai bersyukur, akan ditambah nikmatnya oleh Allah. Para petani setiap dusun mewujudkan rasa syukur ini dengan mengadakan Merti Dusun. Bersyukur, panenan baik. Bersyukur air tidak kering. Bersyukur tidak ada hama penyakit.

Biasanya Merti Dusun diadakan secara gotong royong, setiap dua tahun sekali. Para kepala keluarga iuran rame-rame. Acara pun berlangsung beberapa hari. Ada wayang kulit, band, jatilan, sampai gunungan yang terdiri dari berbagai tanaman dan buah yang di keroyok rame-rame dan macam-macam acara lain yang meriah. Penonton tumpah ruah, baik dari dusun sendiri maupun dusun sekitarnya.

Perawan desa yang biasanya malu-malu sembunyi di rumah, ada kesempatan untuk berdandan  keluar. Siapa tahu ketemu jodo dalam keramaian Merti Dusun. Para Jejaka kencur, mejeng sambil nglirik sana, nglirik sini, siapa tahu ada yang nyantol.


Bila sebuah desa terdiri dari berbagai dusun, maka penduduk-pun senang, karena bisa nonton terus ke dusun yang lain. Desa yang biasanya sepi trintim setiap malam, tiba-tiba ramai hingar binger. Para pedagang pun kebagian rejeki. Ronde, bakso atau jualan mainan anak-anak, laris manis. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar